Dengar Dulu Aja

Kadang kita ini suka buru-buru. Baru dua kalimat orang bicara, udah siap ngasih solusi. Baru setengah curhat, udah potong dengan nasihat. Padahal... belum tentu orang itu butuh dinasihati, bisa jadi dia cuma butuh didengarkan.

Coba perhatikan di keseharian. Teman datang dengan wajah lesu, mulai cerita tentang kerjaannya atau problem keluarganya. Kita langsung nyeletuk,
Udah, sabar aja, semua juga gitu kok…
Padahal, yang dia mau bukan kalimat “sabar”, tapi telinga yang benar-benar mau mendengarkan.

Rasulullah ﷺ tidak pernah memotong pembicaraan seseorang sampai orang itu selesai. Wajah beliau selalu menghadap penuh, menunjukkan perhatian utuh.

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ إِذَا اسْتَقْبَلَهُ أَحَدٌ بِحَدِيثٍ أَقْبَلَ عَلَيْهِ، فَلَمْ يَصْرِفْ وَجْهَهُ حَتَّى يَكُونَ هُوَ الَّذِي يَنْصَرِفُ
(HR. Tirmidzi)

“Apabila seseorang berbicara kepada Rasulullah ﷺ, beliau menghadap kepadanya dengan penuh perhatian dan tidak memalingkan wajahnya hingga orang itu selesai.”

Itu bukan cuma etika komunikasi, tapi bentuk peduli dan kasih sayang. Orang yang merasa didengar akan merasa dimengerti. Dan dari situ, hati mereka mulai tenang baru kemudian bisa menerima nasihat dengan lapang.

Sering juga kita lupa bahwa tiap orang punya latar belakang dan cara berpikir yang berbeda. Apa yang mudah bagi kita, belum tentu ringan bagi orang lain. Jadi sebelum menilai atau menyimpulkan, posisikan dulu diri kita di tempatnya.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ
(QS. Al-Hujurāt: 12)

“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka, karena sebagian prasangka itu dosa.”

Jadi, sebelum buru-buru menilai, dengar dulu aja. Kadang yang paling dibutuhkan orang bukanlah jawaban kita, tapi kehadiran kita.

مَا جَادَلَنِي عَالِمٌ إِلَّا غَلَبْتُهُ، وَمَا جَادَلَنِي جَاهِلٌ إِلَّا غَلَبَنِي
“Tidaklah aku berdebat dengan orang berilmu melainkan aku mengalahkannya; dan tidaklah aku berdebat dengan orang bodoh melainkan dia yang mengalahkanku.”
– Imam Asy-Syafi’i رحمه الله

Kadang diam dan mendengarkan jauh lebih bijak daripada terburu menasihati. Karena dari mendengar, kita belajar memahami. Dan dari memahami, barulah muncul kasih yang menyembuhkan.


🌿 Kadang, cara terbaik membantu seseorang bukan memberi solusi, tapi memberi ruang untuk didengar.
#RuangTumbuh

Ikuti Kaffah Media di Telegram

Dapatkan artikel dakwah, kajian, dan berita Islami terbaru langsung di ponsel Anda.

Telegram Gabung ke Kanal Kami
atau kunjungi www.kaffahmedia.web.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak