Al-Mu‘ammar As-Sayyid ‘Abdurrahman bin Syaikh bin ‘Alawi Al-Habsyi

< > 🕌 Al-Mu‘ammar As-Sayyid ‘Abdurrahman bin Syaikh bin ‘Alawi Al-Habsyi

Wafatnya Al-Mu‘ammar As-Sayyid ‘Abdurrahman bin Syaikh bin ‘Alawi Al-Habsyi pada usia 122 tahun — seorang pelaut, pejuang, dan penguasai 6 bahasa.

Jum’at, 7 Maret 2014 – Shabwah Press, Wadi Hadramaut, Huthah Ahmad bin Zain. Telah wafat hari ini As-Sayyid ‘Abdurrahman bin Syaikh bin ‘Alawi Al-Habsyi di desa Jifl, salah satu perkampungan di sekitar Huthah Ahmad bin Zain, Wadi Hadramaut.

Beliau lahir tahun 1314 H dan meninggal dalam usia 122 tahun. Beliau sempat hidup 3 tahun di masa Al-‘Allamah Al-Habib ‘Abidrus bin ‘Umar Al-Habsyi (guru dan mufti Hadramaut).

Kehidupan & Perjuangan

  • Tahun 1939–1955, beliau bekerja sebagai pelaut, berlayar mengelilingi laut dan samudera dunia.
  • Mengunjungi banyak ibu kota pesisir dunia, sehingga menguasai bahasa Inggris, Rusia, Jerman, Spanyol, Melayu, dan Arab.
  • Pernah tinggal di Indonesia selama 40 tahun, menjadi perwira di Tentara Indonesia, bahkan ikut dalam perjuangan kemerdekaan melawan penjajah Belanda.

Kekuatan Fisik & Ingatan

Hingga akhir hayat, beliau masih sehat jasmani dan kuat ingatan. Wajahnya segar, hampir tanpa keriput, dan matanya tetap bercahaya. Pernah belajar di Ribath Tarim pada masa Al-Habib Abdullah bin ‘Umar Asy-Syathiri. Berhenti merokok 22 tahun sebelum wafat.

Masih mengingat peristiwa besar seperti Perang Dunia II dan Revolusi Bolshevik 1917 di Rusia.

Karya & Kehidupan Sosial

Menulis artikel berjudul Al-Faidh Al-Wafi, dikumpulkan oleh As-Sayyid ‘Abdurrahman Thaha Al-Habsyi. Menikah 15 kali dan memiliki keturunan hingga sekitar 130 orang yang masih hidup.

Beliau didatangi banyak penuntut ilmu untuk mengambil ijazah hadits. Masih berdagang kecil di rumah: menjual mi instan, snack, dan mainan anak-anak. Cara jualnya unik — anak-anak memasukkan uang sendiri ke kotak lalu mengambil barangnya. Beliau menanamkan amanah, tanggung jawab, dan percaya diri kepada anak-anak. Baginya, berdagang adalah latihan pikiran agar ingatan tetap tajam.

Rahasia Umur Panjang

  • Panjang umur adalah anugerah Allah.
  • Tidak pernah menyimpan dendam kepada siapa pun.
  • Dunia terlalu remeh untuk memenuhi hati dengan kebencian.
  • Khawatir berlebihan pada urusan dunia adalah tanda lemahnya iman pada takdir Allah.

Pesan beliau: “Siapa yang ingin umur panjang dan bahagia, jadilah orang yang pemaaf, penuh cinta, senang membantu orang lain, dan menjadikan pelayanan kepada manusia sebagai ibadah kepada Allah.”

Penutup

Semoga Allah SWT melimpahkan ampunan, rahmat, dan ridha-Nya kepada Al-Habib ‘Abdurrahman bin Syaikh bin ‘Alawi Al-Habsyi, serta menempatkannya di surga yang luas. آمين.

✍️ 🖋 Penulis biografi: novelis As-Sayyid Hasan Husain As-Saqqaf
📌 Diterjemahkan oleh Tim Media ASAS Institute Quran

Ikuti Kaffah Media di Telegram

Dapatkan artikel dakwah, kajian, dan berita Islami terbaru langsung di ponsel Anda.

Telegram Gabung ke Kanal Kami
atau kunjungi www.kaffahmedia.web.id

✦ Kaffah Media — Wawasan, Dakwah, Kajian, dan Berita Islami ✦

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak