Kabar Viral dalam Perspektif Islam – Kaffah Media

Menyajikan fenomena terkini yang ramai diperbincangkan publik, dianalisis dan diulas secara ilmiah berdasarkan sudut pandang syariah
Isu Sosial

Kasus Perundungan Viral siswa SMP di Kota Tangerang Selatan

  • Seorang siswa SMP di Kota Tangerang Selatan berinisial MH (13) dilaporkan menjadi korban perundungan oleh temannya. ([Radar Lawu][2])
  • Peristiwa tersebut terjadi saat jam istirahat sekolah. (1)
  • Korban dipukul menggunakan kursi besi oleh rekannya, dan mengalami cedera serius. ([Radar Lawu][2])
  • Setelah kejadian, kondisi MH memburuk: mengalami gangguan penglihatan, tubuh melemah, dan dirawat intensif. ([Radar Lawu][2])
  • Pihak keluarga menyatakan bahwa awalnya ada janji dari pelaku atau keluarga pelaku untuk menanggung biaya pengobatan, tetapi kemudian “lepas tangan.” ([Radar Lawu][2])
  • Kasus ini mendapat sorotan sebagai contoh “darurat bullying” dan desakan agar sekolah, dinas pendidikan, hingga lembaga perlindungan anak lebih serius menangani perundungan. ([TvOne News][1])
  • Kritik muncul terhadap kurangnya regulasi tegas pencegahan bullying di sekolah. ([Selingkar Wilis - Benar dan Relevan][3])
Ulasan Singkat:

Kasus perundungan yang menimpa seorang siswa SMP di Tangerang Selatan ini seharusnya menjadi tamparan keras bagi kita semua. Seorang anak berusia 13 tahun dipukul dengan kursi besi oleh temannya sendiri saat jam istirahat. Luka fisiknya sangat berat: penglihatan terganggu, tubuh melemah, hingga harus menjalani perawatan intensif. Tetapi luka batinnya mungkin jauh lebih dalam. Yang lebih menyakitkan, keluarga pelaku yang awalnya berjanji membantu biaya pengobatan justru kemudian menghilang dan lepas tanggung jawab. Peristiwa ini bukan sekadar masalah kenakalan remaja, tetapi menunjukkan bahwa kita sedang berada dalam situasi darurat perundungan yang memprihatinkan.

Dalam pandangan Islam, apa yang dialami MH bukan hanya tindak kekerasan, tetapi sebuah kezaliman yang berat. Allah mengingatkan bahwa manusia tidak boleh berbuat zalim kepada siapa pun. Dalam Al-Qur’an dinyatakan:

لَا تَظْلِمُونَ وَلَا تُظْلَمُونَ

"Kamu tidak boleh berbuat zalim dan tidak boleh dizalimi." (Al-Baqarah: 279)

Kekerasan seperti itu juga termasuk dalam ancaman yang disampaikan Rasulullah ﷺ:

اتَّقُوا الظُّلْمَ، فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ القِيَامَةِ

"Takutlah kalian terhadap kezaliman, karena kezaliman itu akan menjadi kegelapan pada hari kiamat." (HR. Muslim)

Seharusnya pelaku dan keluarganya bukan hanya meminta maaf, tetapi juga bertanggung jawab penuh secara moral maupun material. Dalam Islam, siapa pun yang mencederai tubuh orang lain wajib mengganti kerugian dan menanggung biaya pengobatan, karena itu bagian dari prinsip menjaga hak sesama. Mengingkari janji seperti yang terjadi dalam kasus ini juga termasuk sifat tercela, sebagaimana hadits Nabi ﷺ:

وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ

"Dan apabila ia berjanji, ia mengingkari." (HR. Bukhari dan Muslim)

Namun persoalan utamanya tidak berhenti pada pelaku. Perundungan yang berulang kali terjadi di sekolah-sekolah menunjukkan bahwa sistem pendidikan kita memiliki celah besar. Seharusnya sekolah menjadi tempat yang aman, bukan medan kekerasan. imam Al-Ghazali pernah berkata dalam Ihya’ Ulumuddin bahwa hati anak itu suci, dan jika ia dibiasakan pada kebaikan maka ia akan tumbuh menjadi baik. Ini menunjukkan bahwa lingkungan yang gagal melindungi anak adalah lingkungan yang gagal menjaga amanah.

Orang tua juga perlu merenung. Perilaku kekerasan biasanya lahir dari kurangnya pengawasan, kurangnya didikan empati, atau paparan contoh buruk. Allah mengingatkan:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

"Wahai orang-orang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka." (At-Tahrim: 6)

Artinya, pendidikan akhlak tidak cukup diserahkan pada sekolah saja; keluarga adalah sumber utama pembentukan karakter anak.

Di sisi lain, pemerintah dan dinas pendidikan harus berhenti memandang bullying sebagai hal sepele. Kasus ini seharusnya mendorong lahirnya regulasi yang lebih tegas, sistem pelaporan wajib, dan pembentukan satgas anti-bullying di setiap sekolah. Masa depan anak-anak tidak boleh dibiarkan tergantung pada keberuntungan mereka bertemu guru yang peduli atau tidak.

Yang tidak kalah penting adalah peran masyarakat. Kita hidup dalam lingkungan yang sering kali menganggap kekerasan sebagai candaan, ejekan sebagai hiburan, dan hinaan sebagai hal biasa. Padahal Nabi ﷺ telah bersabda:

الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

"Seorang Muslim adalah yang orang lain selamat dari lisan dan tangannya." (HR. Bukhari)

Renungan terbesar dari kasus ini adalah: bagaimana mungkin anak dapat memukul temannya sendiri dengan sedemikian kasar jika ia tumbuh dalam budaya yang sehat? Ini berarti ada yang salah dalam cara kita mendidik, dalam contoh yang kita berikan, dan dalam nilai yang kita biasakan.

Pada akhirnya, peristiwa ini bukan hanya tragedi MH, tetapi cermin bagi kita semua. Apakah kita sudah menanamkan kasih sayang kepada anak-anak kita? Apakah kita sudah menciptakan lingkungan yang aman bagi mereka? Apakah sekolah kita benar-benar tempat membangun karakter atau justru tempat luka batin tercipta?

Rasulullah ﷺ mengingatkan:

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

"Tidak sempurna iman seseorang sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri."

Jika anak-anak kita tumbuh tanpa empati, tanpa rasa menghormati sesama, dan tanpa rasa takut berbuat zalim, maka masa depan mereka—dan masa depan bangsa—akan berada dalam ancaman yang jauh lebih serius daripada sekadar kasus bullying.

sumber

[1]: "https://www.tvonenews.com/berita/nasional/387745-darurat-bullying-siswa-smpn-di-kota-tangsel-diduga-jadi-korban-perundungan-hingga-nyaris-lumpuh?page=1&utm_source=chatgpt.com "Darurat Bullying! Siswa SMPN di Kota Tangsel Diduga Jadi Korban Perundungan Hingga Nyaris Lumpuh"

[2]: "https://radarlawu.jawapos.com/regional/2206817152/viral-siswa-smp-di-tangsel-diduga-jadi-korban-bullying-kini-lumpuh-dan-dirawat-intensif?utm_source=chatgpt.com "Viral! Siswa SMP di Tangsel Diduga Jadi Korban Bullying, Kini Lumpuh dan Dirawat Intensif - Radar Lawu"

[3]: "https://www.selingkarwilis.com/nasional/85016245078/ancam-visi-indonesia-emas-2045-pemerintah-dan-swasta-tak-serius-tangani-kasus-bullying-di-sekolah?utm_source=chatgpt.com "Ancam Visi Indonesia Emas 2045, Pemerintah dan Swasta Tak Serius Tangani Kasus Bullying di Sekolah - Selingkar Wilis"

Posting Komentar

Formulir Kontak